Langsung ke konten utama

Perspektif Tentang Manusia Indonesia


Penulis sendiri adalah orang Indonesia yang selalu mengeluh tentang kelakuan 'rendahan' yang selalu diterapkan dan menjadi tradisi yang dilakukan oleh kebanyakan warga negeri tercinta ini.

Dengan kekayaan alam yang melimpah, tak bisa dipungkiri bahwa Indonesia adalah negara paling subur dan paling kaya di dunia. Namun ada satu hal yang membuat Indonesia terlihat lebih bodoh di mata dunia, yakni kelakuan memalukan yang selalu dianggap sepele.

Mulai dari pemerintahan, kita semua tahu bahwa meski tidak semua, banyak oknum di Indonesia ini yang secara terang-terangan melakukan hal-hal memalukan, seperti contohnya polisi dengan pungli yang sudah menjadi tradisi, atau yang tersembunyi seperti korupsi.

Beralih pada rakyat jelata, mereka selalu mengeluh tentang pemerintahan, tidak pernah lelah untuk memberikan aspirasi kepada pemerintahan tapi nyatanya mereka tidak turut berkontribusi apapun untuk kemajuan bersama. Kebanyakan rakyat kecil selalu mengeluh dengan apa yang mereka dapatkan, sementara mereka sendiri tidak peduli dengan apa yang seharusnya mereka lakukan untuk menjadi lebih baik.


Kebanyakan Manusia di Indonesia ini selalu menganggap hal yang memalukan menjadi hal yang sepele. Selain itu, mereka juga menganggap sepele hal-hal sederhana yang sejatinya demi kepentingan bersama, contoh paling mudah dalam konteks ini adalah soal membuang sampah.

Tidak sendikit warga (kadang-kadang penulis sendiri) yang tidak patuh terhadap aturan Tuhan yang mengatakan jika manusia seharusnya hidup bersih. Untuk itulah harusnya bisa membuang sampah pada tempatnya.


Yang paling membuat penulis geram, terkadang ada seseorang dari dalam mobil dengan tanpa malu mereka membuang sampah di jalanan. Padahal secara tidak langsung hal itu akan membuat kerugian pada dua hal, yakni pada lingkungan dan pada orang lain.

Kesimpulannya, sebagai Manusia Indonesia yang ingin negara Indonesia ini maju, sebaiknya kita melakukan hal-hal baik yang sederhana saja dan dimulai dari diri sendiri. Penulis juga belakangan ini melihat fakta yang mengejutkan terkait perilaku orang Indonesia sehingga kini berusaha untuk melakukan hal-hal baik yang sederhana.

Kalau bukan kita sebagai generasi bangsa, siapa lagi yang akan menjadikan Indonesia ini menjadi negeri yang maju dan beradab? Mari kita lakukan kebaikan sederhana, tanpa iri terhadap orang lain. Mulai sekarang, ubah cara pandang kita semua tentang kehidupan yang lebih baik, bersih, dan beradab.

Teknologi dan budaya barat secara tidak langsung memang telah menjajah Indonesia untuk membuat generasi bangsa menjadi bodoh dan terprovokasi. Untuk itulah sebaiknya kita selalu mem-filter atau menyaring budaya yang hendak kita terapkan di Indonesia tercinta ini.

Postingan populer dari blog ini

Coretan Desaku (Nampes)

Mendengar nama Nampes, menurutku adalah sebuah kebanggaan tersendiri. Bagaimana tidak, setiap orang pasti bangga dengan desa yang telah mendidiknya sejak kecil hingga tumbuh menjadi seorang yang mampu berpikir dengan benar. Nampes adalah sebuah desa kecil di tengah hiruk pikuk kota Malang, atau tepatnya terletak di Kecamatan Singosari. Di Nampes inilah aku memulai perjalanan hidup yang sejauh ini (dan berharap seterusnya) cukup menyenangkan. Menjalani hari-hari bahagia di mana smartphone masih belum terlalu marak seperti sekarang ini. Masa-masa indah saat kecil selalu terngiang di pikiranku ketika aku mulai lelah menjalani aktivitas yang semakin membosankan dan tidak terlalu penting. Kini, semua orang, termasuk teman-temanku ketika kecil sudah sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing, sudah sangat sulit bertemu dan bersatu dengan mereka kembali, menjelajah alam, atau sekedar melompat ke dalam air terjun yang curam menantang sekaligus mencintai ala...

Ngaji Jauh Lebih Penting dari Sholat, Mengapa?

Dari yang saya ketahui selama ini, ternyata masih banyak sekali orang yang belum mengetahui pengertian ngaji secara menyeluruh. Banyak yang menyimpulkan jika ngaji atau yang dalam bahasa Indonesia bisa diartikan sebagai "Mencari Ilmu" adalah pengajian Al-Qur'an. Padahal seperti yang disampaikan di atas, bahwa ngaji adalah mencari ilmu, yang dalam hal ini adalah mencari ilmu Agama. Nah, bagaimana bisa ngaji atau mencari ilmu lebih penting dibanding sholat. Kan kita seringkali mendengar bahwa sholat adalah ibadah utama yang bisa membuat segala amal perbuatan kita diterima. Bahkan ada hadist yang menerangkan jika pertanyaan malaikat di dalam kubur tentang sholat akan menentukan berat atau mudahnya pertanyaan berikutnya. Tak hanya itu, dalam Islam, sholat adalah 'Tiang Agama', artinya Islam tidak bisa menjadi sempurna bahkan seseorang tidak bisa disebut Islam jika mereka meninggalkan sholat. Seperti sebuah bangunan, tidak akan berdiri tanpa tiang, dan sebuah objek y...

Do'a Sayyidina Ali ketika Jatuh Cinta kepada Fatimah

Yaa Allah.. Kau tahu.. Hati ini terikat suka akan indahnya seorang insan ciptaan-Mu. Tapi aku takut, cinta yang belum waktunya menjadi penghalang ku mencium surga-Mu. Berikan aku kekuatan menjaga cinta ini, sampai tiba waktunya, andaikan engkau pun mempertemukan aku dengannya kelak. Berikan aku kekuatan melupakannya sejenak. Bukan karena aku tak mencintainya… Justru karena aku sangat mencintainya…