Sekitar tahun 713-717 di Irak, Ada seorang artis wanita yang diperebutkan banyak pria dari golongan bangsawan. Wanita tersebut selalu menghabiskan waktunya untuk berfoya-foya dan berpindah-pindah tempat hiburan.
Suatu ketika, saat pulang dari klub malam, ia melintas di depan sebuah masjid yang ia lihat ada beberapa orang yang sangat tenang di tengah keheningan petang. Ia melihat orang-orang di dalam masjid seolah tak pernah memikirkan apa yang ia lakukan selama ini.
Saat itulah ia bertanya-tanya dalam dirinya, mengapa? Apa? dan Bagaimana orang-orang tersebut bisa begitu tenang, suasana yang tak pernah ditemukan pada orang-orang kaya yang ia temui di tempat-tempat hiburan.
Berbagai upaya untuk mendalami Islam pun membua wanita tersebut memperoleh cahaya kebenaran dari Tuhan yang mengubahnya secara tak tanggung-tanggung, menjadi seorang sufi wanita. Jika sebelumnya yang antri melamar adalah anak bangsawan, kali ini yang rela menunggu berminggu-minggu di depan rumahnya untuk melamar adalah orang-orang soleh.
Di suatu hari, wanita yang tak pernah menemui pria-pria yang hendak melamarnya datang menghampiri para pria tadi dan bertanya empat hal. Jika hal tersebut bisa dijawab, maka ia pun akan menerima lamaran sang pria.
Empat pertanyaan tersebut adalah,
Suatu ketika, saat pulang dari klub malam, ia melintas di depan sebuah masjid yang ia lihat ada beberapa orang yang sangat tenang di tengah keheningan petang. Ia melihat orang-orang di dalam masjid seolah tak pernah memikirkan apa yang ia lakukan selama ini.
Saat itulah ia bertanya-tanya dalam dirinya, mengapa? Apa? dan Bagaimana orang-orang tersebut bisa begitu tenang, suasana yang tak pernah ditemukan pada orang-orang kaya yang ia temui di tempat-tempat hiburan.
Berbagai upaya untuk mendalami Islam pun membua wanita tersebut memperoleh cahaya kebenaran dari Tuhan yang mengubahnya secara tak tanggung-tanggung, menjadi seorang sufi wanita. Jika sebelumnya yang antri melamar adalah anak bangsawan, kali ini yang rela menunggu berminggu-minggu di depan rumahnya untuk melamar adalah orang-orang soleh.
Di suatu hari, wanita yang tak pernah menemui pria-pria yang hendak melamarnya datang menghampiri para pria tadi dan bertanya empat hal. Jika hal tersebut bisa dijawab, maka ia pun akan menerima lamaran sang pria.
Empat pertanyaan tersebut adalah,
1. Bagaimana aku ketika mati nanti, Khusnul Khatimah atau sebaliknya?
2. Dosaku sangatlah banyak, Apakah Allah akan mengampuninya?
3. Termasuk golongan manakah aku di akhirat kelak, kanan atau kiri?
4. Masuk ke surga atau ke neraka kah aku?
Dengan empat pertanyaan tersebut, tak seorang pun mampu menjawabnya. Dan sejak saat itu pula, tak ada seorang pun yang berani melamarnya. Wanita itu pun wafat dengan cintanya yang besar kepada Allah, tanpa seorang lelaki berada di sampingnya. Kisah hidupnya dipenuhi dengan syair-syair cinta, Cinta sejati kepada Allah.
Adakah pelajaran yang kalian ambil dari kisah di atas?
Dengan empat pertanyaan tersebut, tak seorang pun mampu menjawabnya. Dan sejak saat itu pula, tak ada seorang pun yang berani melamarnya. Wanita itu pun wafat dengan cintanya yang besar kepada Allah, tanpa seorang lelaki berada di sampingnya. Kisah hidupnya dipenuhi dengan syair-syair cinta, Cinta sejati kepada Allah.
Adakah pelajaran yang kalian ambil dari kisah di atas?
