Langsung ke konten utama

2 Riya' Penghapus Amal



"Kadang kadang riya' itu masuk kepadamu dari arah yang orang tidak bisa melihat kepadamu."

Riya' adalah penyakit yang bisa merusak amal seseorang dan Riya' itu ada dua macam, yaitu:

1. Riya' Jali atau terang
Misalnya orang yang beramal dihadapan orang banyak dengan maksud agar bisa dilihat mereka sehingga dia mendapat pujian dan dianggap sebagai orang yang shaleh dll.

2. Riya' Khafi
Yaitu menyamarkan amal kebaikan dari penglihatan orang lain, akan tetapi penyamaran amalnya itu dimaksudkan agar dirinya mendapatkan penghormatan. Adapun tanda-tanda riya' khafi antara lain senang dihormati, merasa benci bila diremehkan, suka mendahului di dalam perjuangan atau sesuatu majelis, minta didahulukan segala kebutuhannya, mengharap kemurahan setiap membeli dan lain lain.

Diriwayatkan dari Ali bin Abu Thalib, bahwasanya Allah pada hari kiamat kelak akan berfirman kepada orang orang fakir. "Bukankah kalian telah diberi kemurahan di dalam harga pasar, bukankah kalian telah diberi ucapan salam lebih dahulu, bukankah hajat kalian telah dipenuhi lebih dahulu?."

Kemudian di dalam hadits lain disebutkan : "Sekarang tidak ada pahala lagi bagi kalian, sebab pahala-pahala kalian telah dipenuhi selama hidup kalian."

Sungguh tidak ada orang yang bisa selamat dari dua macam riya' itu kecuali orang orang yang ma'rifat, yang meng Esakan Allah. Sebab mereka ini telah dibersihkan oleh Allah dari kehalusan syirik dan disamarkan penglihatannya dari pandangan makhluk. Hal ini bisa terjadi karena cahaya keyakinan yang telah meresap di dalam hati mereka.

"Sesuatu yang paling mulia di dunia adalah ikhlas. Dan aku sudah berkali-kali berjuang di dalam menggugurkan riya' dari dalam hatiku. Akan tetapi riya' itu timbul dan kembali dalam corak yang lain," Yusuf bin Husain Ar Razi.

Source: Al Hikam

Postingan populer dari blog ini

Coretan Desaku (Nampes)

Mendengar nama Nampes, menurutku adalah sebuah kebanggaan tersendiri. Bagaimana tidak, setiap orang pasti bangga dengan desa yang telah mendidiknya sejak kecil hingga tumbuh menjadi seorang yang mampu berpikir dengan benar. Nampes adalah sebuah desa kecil di tengah hiruk pikuk kota Malang, atau tepatnya terletak di Kecamatan Singosari. Di Nampes inilah aku memulai perjalanan hidup yang sejauh ini (dan berharap seterusnya) cukup menyenangkan. Menjalani hari-hari bahagia di mana smartphone masih belum terlalu marak seperti sekarang ini. Masa-masa indah saat kecil selalu terngiang di pikiranku ketika aku mulai lelah menjalani aktivitas yang semakin membosankan dan tidak terlalu penting. Kini, semua orang, termasuk teman-temanku ketika kecil sudah sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing, sudah sangat sulit bertemu dan bersatu dengan mereka kembali, menjelajah alam, atau sekedar melompat ke dalam air terjun yang curam menantang sekaligus mencintai ala...

Ngaji Jauh Lebih Penting dari Sholat, Mengapa?

Dari yang saya ketahui selama ini, ternyata masih banyak sekali orang yang belum mengetahui pengertian ngaji secara menyeluruh. Banyak yang menyimpulkan jika ngaji atau yang dalam bahasa Indonesia bisa diartikan sebagai "Mencari Ilmu" adalah pengajian Al-Qur'an. Padahal seperti yang disampaikan di atas, bahwa ngaji adalah mencari ilmu, yang dalam hal ini adalah mencari ilmu Agama. Nah, bagaimana bisa ngaji atau mencari ilmu lebih penting dibanding sholat. Kan kita seringkali mendengar bahwa sholat adalah ibadah utama yang bisa membuat segala amal perbuatan kita diterima. Bahkan ada hadist yang menerangkan jika pertanyaan malaikat di dalam kubur tentang sholat akan menentukan berat atau mudahnya pertanyaan berikutnya. Tak hanya itu, dalam Islam, sholat adalah 'Tiang Agama', artinya Islam tidak bisa menjadi sempurna bahkan seseorang tidak bisa disebut Islam jika mereka meninggalkan sholat. Seperti sebuah bangunan, tidak akan berdiri tanpa tiang, dan sebuah objek y...

Do'a Sayyidina Ali ketika Jatuh Cinta kepada Fatimah

Yaa Allah.. Kau tahu.. Hati ini terikat suka akan indahnya seorang insan ciptaan-Mu. Tapi aku takut, cinta yang belum waktunya menjadi penghalang ku mencium surga-Mu. Berikan aku kekuatan menjaga cinta ini, sampai tiba waktunya, andaikan engkau pun mempertemukan aku dengannya kelak. Berikan aku kekuatan melupakannya sejenak. Bukan karena aku tak mencintainya… Justru karena aku sangat mencintainya…